PEMETAAN MANGROVE DALAM BENTUK WEBGIS (STUDI KASUS : MUARA GEMBONG)

  • Fawaz Fawaz Sistem Informasi Kelautan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
  • Ribka Jelita Nababan Sistem Informasi Kelautan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Kata Kunci: Framework CodeIgniter, Google Maps API, Leaflet js, Webgis.

Abstrak

Muara Gembong merupakan wilayah di Kabupaten Bekasi, memiliki potensi mangrove yang sangat besar dan tersebar di pesisir pantai. Namun kenyataannya hutan mangrove di Muara Gembong mengalami degradasi setiap tahunnya. Agar mengetahui dampak degradasi yang diakibatkan lahan pemukiman, tambak budidaya di perlukan pemetaan untuk selanjutnya diatasi permasalahannya. Cara untuk pemetaannya menggunakan penginderaan jauh dan webgis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan aplikasi webgis pemetaan mangrove yang dapat pengguna akses di browser internet dengan laman (www.upi.asia). Aplikasi ini dapat menampilkan informasi mengenai pemetaan mangrove, pemetaan kota Bekasi, informasi pembuat, kontak pembuat aplikasi, informasi zoom keseluruhan Kota Bekasi, informasi mengenai legenda, mengunduh peta Bekasi dan pemetaan mangrove serta menu literatur berupa blog untuk informasi secara umum mengenai mangrove. Pembuatan webgis menggunakan beberapa metode dan aplikasi pembuatan seperti Google Maps API. Leaflet.js, CodeIgniter dan MySQL sebagai database. Melakukan proses pemetaan digunakan latitude dan longitude dari Google Maps, hal ini untuk memudahkan pengkodean dalam proses pembuatan webgis. Aplikasi berhasil dijalankan menggunakan komputer dan smartphone, dan uji stabilitas terhadap 10 orang responden yang berisi mengenai keefektifan aplikasi, kemudahan pengguna dan kepuasan pengguna. Berdasarkan hasil kuesioner yang dilakukan aplikasi webgis pemetaan mangrove cukup efektif dan mudah digunakan oleh pengguna.     

Kata Kunci: Framework CodeIgniter, Google Maps API, Leaflet js, Webgis.

Referensi

[1] Food and Agricultural Ogranization. (2007). The World’s Mangroves 1980-2006, A Thematic Study Prepared in the Framework of the Global Forest Re-sources Assessment 2005. Rome: FAO Forestry Paper.
[2] Irawan, S., & Malau, A. O. (2016, Oktober). Analisis Persebaran Mangrove di Pulau Batam Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh. Jurnal Integrasi, Vol. 8(No. 2), 80-87.
[3] Jamil, N. 2007. Analisis opsi pola penggunaan lahan di wilayah pesisir kecamatan Muara Gembong Kabu-paten Bekasi. [Thesis] Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. 149 hal.
[4] Hamuna, B., & Tanjung, R. H. (2018, September). De-teksi Perubahan Luasan Mangrove Teluk Youtefa Ko-ta Jayapura Menggunakan Citra Landsat Multitem-poral. Majalah Geografi Indonesia, Vol. 32(No. 2), 115-122. doi:0.22146/mgi.337555.
[5] Laksono, C. P., & Sukojo, B. M. (2012, Februari). Pem-buatan Sistem Informasi Kelautan Berbasis WEB (Studi Kasus Wilayah Pesisir Dan Pantai Di Selat Ma-dura). GEOID, Vol. 7(No. 2), 205-211.
[6] Soyusiawaty, Dewi, Rusyadi Umar, and R. M. (2007). Sistem Informasi Geografis Objek Wisata Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Berbasis WEB. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. 17-22.
[7] A. Zaki and S. Community, 36 Menit Belajar Komput-er PHP dan MySQL, Jakarta : Elex Media Komputin-do, 2008.
[8] S. and V. Putratama, Pemrograman Web dengan menggunakan PHP dan Framework CodeIgniter, Yogyakarta: Deeplish, 2018.
[9] R. Pamungkas and S., “Evaluasi Kualitas Webgsite Program Studi Sistem Informasi Universitas PGRI Madiun Menggunakan Webqual 4.0, “Jurnal INTENSIF, vol. 3, no. 1, 22-31, 2019.
Diterbitkan
2021-12-19
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 576 times
PDF (English) downloaded = 970 times